Seorang
juru tanaman melihat kenanga yang sangat indah. Tanpa membuang-buang waktu ia
mengambil pot. Tetapi pot yangdiambil sangat pendek dan ceper,secara normal
tidak mungkin pot dapat menampung pohon kenanga yang besar itu.
“Wahai
juru taman akan kau apakan aku ini?”
“Kamu
akan kutanam dalam pot.”
“Pot
ini sangat kecil sehingga tidak mungkin mampu menopang kehidupanku selanjutnya
sebab tubuhku besar dengan cabang-cabangku sangat rimbun!”
“Oleh
sebab itu seluruh cabangmu akan kupangkas dan sebagian tubuhmu akan kupotong!”
“Mengapa
hal itu kau lakukan?”
“Aku
ingin membentukmu menjadi tanaman yang kerdil dalam pot sehingga terciptalah
bonsai kenanga yang cukup indah!”
“Belum
puaskah engkau mengerdilkan sesamamu dalam kepalamu sehingga kamu mengerdilkan
aku dalam pot kecil dan ceper milikmu itu. Sungguh tiada ciptaan yang paling
kejam kecuali ciptaan yang bernama manusia yang menemukan keindahan dengan
mengerdilkan yang lain!”
“Hai
kenanga dari mana engkau tahu,aku sering menegrdilkan sesamaku?”
“Aku
sering mendengar dari angin,bahwa manusia sering bersikap kjam dengan
mengerdilkan saudaranya!”
“Itu
bohong,apa buktinya?”
“Kau
sering melihat,membicarakan,mengamati,memikirkan bahkan mencari-cari kesalahan
orang lain. Kemudian dengan semena-mena kau memberikan cap “tidak bermoral,
penjahat, pengecut,penjilat” dan lain-lain kepada sesamamu menurut seleramu
sendiri.
Dengan
cap tersebut saudaramu akan mudah untuk dihakimi. Ini akan mengganggu
perkembangan kehidupan jasmani maupun
perkembangan batinnya. Sebab bila ada satu titik kesalahan pada saudaramu akan
kau tarik menjadi sebuah jalan yang tiada putus seakan dia menjadi orang yang
paling buruk di dunia ini.
Sementara
itu teman-temanmu yang mndengar cap darimu akan ikut-ikutan menambah cap itu
semakin dalam tanpa tahu duduk persoalannya!”
Nicolaus Wahyu Sulistiyana.
No comments:
Post a Comment