Menghindar atau Terjerumus?
Tak seperti biasanya,
pada hari minggu ini ada yang beda. Tentu, hari minggu ini adalah hari raya
Pentakosta. Hari dimana dalam agama Kristen merupakan hari turunnya Roh Kudus.
Setelah Tuhan Yesus naik ke Surga sembilan hari sebelumnya. Tapi bukan itu
perbedaannya. Waktu saya mengikuti misa di gereja St. Yusup Bintaran sore ini,
ada hal menarik yang menggugah hati saya sebagai anak muda. Dimana sebelum
kotbah, Romo memanggil adik – adik dari SMP dan SMA yang sebelum misa dimulai
saya sempat melihat mereka berdiri di pintu masuk gereja. Rupanya mereka yang
bertugas mingguan pada hari ini. Romo memanggil mereka dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan semua yang telah mereka perbuat. Maksudnya merekalah
yang mendekor gereja sebagai rasa syukur mereka atas kelulusannya di SMP dan
SMA. Bertanggung jawab atas gambar – gambar hasil dekorasi mereka. Terjawab
sudah apa yang menjadi pertanyaan saya sewaktu masuk ke dalam gereja karena
gambar – gambar yang dipajang sebagai dekorasi adalah daun ganja, botol minuman
keras, setan, rokok dan gambar lain yang berhubungan dengan hal duniawi. Itu
terletak di bagian belakang gereja dan yang di depan adalah gambar – gambar
yang berhubungan dengan Surga. Di tengah gereja ada semacam sebuah pintu
gerbang. Di bagian kiri umat adalah gambar anak panah biru dengan gambar
malaikat sedang di sebelah kanan adalah gambar anak panah merah dengan gambar
setan. Romo menyuruh mereka supaya maju kedepan untuk mengklarifikasi atau
mempresentasikan apa maksud dari semua itu karena pasti akan ada umat yang
heran atau bisa saja mengklaim bahwa gereja Katolik bukan seperti yang dikenal selama ini. Salah
seorang dari mereka menjawab pertanyaan dari romo bahwa mengapa mereka mendekor
seperti itu karena sesuai tema hari raya pentakosta, yaitu : “Ku Tahu Ku kan
Melangkah”. Sekarang ini pelajar banyak yang salah melangkah. Mereka
menyalahgunakan hidup mereka dengan hal – hal duniawi seperti mabuk – mabukan,
narkoba, dan lain – lain. Sehingga menyebabkan hidup mereka hancur, masa depan
suram dan berakhir kalau bukan bertobat ya penjara, kalau bukan penjara ya
mati. Itulah arti gambar – gambar yang di depan gereja. Di tengah gereja ada
semacam pintu gerbang dimana pelajar atau anak muda mengambil keputusan. Apakah
menghindar atau membiarkan diri mereka terjerumus. Memang sekarang ini anak
muda mengalami krisis komitmen. Sekarang A besok B. Tidak bisa mempertahankan
apa yang dari awal ia perjuangkan, seperti kata romo. Jika anak muda tergoda
dengan hal – hal duniawi maka hidupnya akan seperti gambar – gambar di sebelah
kanan. Jika iman kuat dan selalu bersama Tuhan maka akan terjadi sebaliknya.
Itulah mereka mendekorasi gereja seperti itu. Terjawablah semua kegundahan di
hati setiap umat. Itulah yang harus diperhatikan oleh anak muda bahkan para
orang tua sekarang ini.
No comments:
Post a Comment